Pages

Subscribe:

Kamis, 16 Mei 2013

MAKALAH KONSEP DASAR KEPERAWATAN “ Teori Dorothea Elizabeth Orem ”

                                                              BAB II
                                                      PEMBAHASAN

2.1 Latar Belakang Dorothe Orem
Dorothe Orem adalah salah satu teoritis keperawatan terkemuka di Amerika, Dorothe Orem Lahir di Baltimore, Maryland pada tahun 1914, Ia memperoleh gelar sarjana keperawatan pada tahu 1939 dan master keperawatn pada tahun 1945, selama kariernya, dia berkerja sebagai staf keperawatan, perawat pribadi, perawat pendidik, perawat administrasid, dan, perawat konsultan. Ia menerima gelar Doktor pada tahun 1976, Dorothe Orem adalah anggota subkomite kurikulum di Universitas katolik, ia mengukur kebutuhan untuk melanjutkan perkembangan konseptualisasi keperawatan, ia pertama kali mempublikasikan ide-idenya dalam “keperawatan : Konsep praktik”, pada tahun 1971. Yang kedua pada tahun 1980, dan yang terakhir pada tahun 1995.


2.2 .Keyakinan dan Nilai-Nilai
Keyakinan Orem’s tentang empat konsep utama keperawatan adalah :
a.    Klien Individu atau kelompok yang tidak mampu secara terus menerus mempertahankan self care untuk hidup dan sehat, pemulihan dari sakit/trauma atau coping dan efeknya.
b.    Sehat Kemampuan individu atau kelompok memenuhi tuntutan self care yang berperan untuk mempertahankan dan meningkatkan integritas structural fungsi dan perkembangan.
c.    Lingkungan Tatanan dimana klien tidak dapat memenuhi kebutuhan
keperluan self care dan perawat termasuk didalamnya tetapi tidak spesifik
d.    Keperawatan Pelayanan yang dengan sengaja dipilih atau kegiatan yang dilakukan untuk membantu individu, keluarga dan kelompok masyarakat dalam mempertahankan self care yang mencakup integritas structural, fungsi dan perkembangan berdasarkan keyakinan empat konsep utama diatas, Orem’s mengembangkan konsep modelnya hingga dapat diaplikasikan dalam pelaksanaan asuhan keperawatan.
2.3 Pengertian Keperawatan Menurut Orem
Menurutnya teori keperawatan adalah Pelayanan manusia yang berpusat kepada kebutuhan manusia untuk mengurus diri bagaimana mengaturnya secara terus menerus untuk dapat menunjang kesehatan dan kehidupan, sembuh dari penyakit atau kecelakaan dan menanggulangi akibat-akibatnya (Orem, 1971).

2.4  Konsep Keperawatan Dorothe Orem
Konsep keperawatan Orem mendasari peran perawat dalam memenuhi kebutuhan perawatan dari klien untuk menerapkan kemandirian dan kesehatan yang optimal, Orem mengembangkan teori yang saling berhubungan yaitu teori “Self Care Deficit”, Teori “Self Care”, dan teori “Nursing System”, ketiga teori tersebut berfokus pada manusia menyeimbangkan kehidupan, kesehatan dan kesejahteraannya dengan merawat diri mereka sendiri
1. Teori Self care Deficite
Self Care Defisit merupakan bagian penting dalam perawatan secara umum di mana segala perencanaan keperawatan diberikan pada saat perawatan dibutuhkan. Keperawatan dibutuhkan seseorang pada saat tidak mampu atau terbatas untuk melakukan self carenya secara terus menerus. Inti dari teori ini menggambarkan  manusia sebagai penerima perawatan yang tidak mampu memenuhi kebutuhan keperawatan dirinya dan memeliki berbagai keterbatasan-keterbatan dalam mencapai dalam mencapai taraf kesehatannya, perawatn yang diberikan didasarkan kepada tingkat ketergantungan, yaitu ketergantungan total atau parsial. Deficit perawatan diri menjelaskan hubungan antar kemampuan seseorang dalam bertindak/beraktivitas dengan tuntutan kebutuhan tentang perawatan diri, sehingga bila tuntutan lebih besar dari kemampuan, maka ia akan memngalami penurunan deficit perawat diri
2. Teori Self Care
Teori Self Care adalah tindakn yang matang dan mementingkan orang lain yang mempunyai potensi untuk berkembang, serta mengembangkan kemampuan yang dimiliki agar dapat menggunakan secara tepat, nyata dan Valid untuk mempertahankan fungsi dan berkembang dengan stabil dalam perubahan lingkungan, Self Care digunakan untuk mengontrol atau faktor external dan internal yang mempengaruhi aktifitas seseorang untuk menjalankan fungsinya dan berperanan untuk mencapai kesejahteraannya.
Teori self care meliputi :
a.    Self Care merupakan aktivitas dan inisiatif dari individu serta dilaksananakan oleh individu itu sendiri dalam memenuhi serta mempertahankan kehidupan, kesehatan serta kesejahteraan.
b.    Self Care Agency merupakan suatu kemampuan individu dalam melakukan perawatan diri sendiri, yang dapat dipengaruhi oeh usia, perkembangan, sosiokultural, kesehatan dan lain-lain.
c.    Theurapetic Self Care Demand tuntutan atau permintaan dalam perawatan diri sendiri yang merupakan tindakan mandiri yang dilakukan dalam waktu tertentu untuk perawatan diri sendiri dengan menggunakan metode dan alat dalam tindakan yang tepat.
d.    Self Care Requisites: kebutuhan self care merupakan suatu tindakan yang ditujukan pada penyediaan dan perawatan diri sendiri yang bersifat universal dan berhubungan dengan proses kehidupan manusia serta dalam upaya mepertahankan fungsi tubuh. Self Care Reuisites terdiri dari beberapa jenis, yaitu: Universal Self Care Requisites (kebutuhan universal manusia yang merupakan kebutuhan dasar), Developmental Self Care  Requisites (kebutuhan yang berhubungan perkembangan indvidu) dan Health Deviation Requisites (kebutuhan yang timbul sebagai hasil dari kondisi pasien).
3. Teori Nursing Sistem
Sistem keperawatan, ketika perawat menentukan, mendisain, dan menyediakan perawatan yang mengatur individu dan mencapai pemenuhan kebutuhan perawatan diri. Orem memberikan identifikasi dalam sistem pelayanan keperawatan diantaranya:
a.    Sistem Bantuan Secara Penuh (Wholly Copensatory System ).Merupakan suatu tindakan keperawatan dengan memberikan bantuan secara penuh pada pasien dikarenakan ketidamampuan pasien dalam memenuhi tindakan perawatan secara mandiri yang memerlukan bantuan dalam pergerakan, pngontrolan,  dan ambulansi serta adanya manipulasi gerakan. Contoh: pemberian bantuan pada pasien koma.
b.    Sistem Bantuan Sebagian (Partially Compensatory System).Merupakan siste dalam pemberian perawatan diri sendiri secara sebagian saja dan ditujukan kepada pasien yang memerlukan bantuan secara minimal. Contoh: perawatan pada pasien post operasi abdomen di mana pasien tidak memiliki kemampuan untuk melakukan perawatan luka.
c.    Sistem Supportif dan Edukatif. Merupakan sistem bantuan yang diberikan pada pasien yang membutuhkan dukungan pendidikan dengan harapan pasien mampu memerlukan perawatan secara mandiri. Sistem ini dilakukan agara pasien mampu melakukan tindakan keperawatan setelah dilakukan pembelajaran. Contoh: pemberian sistem ini dapat dilakukan pada pasien yang memelukan informasi pada pengaturan kelahiran.


2.5 Asuhan Keperawatan Menurut Dorothea Orem
Menurut Orem asuhan keperawatan dilakukan dengan keyakinan bahwa setiap orang mempelajari kemampuan untuk merawat diri sendiri sehingga membantu individu memenuhi kebutuhan hidup, memelihara kesehatan dan kesejahteraan. Teori ini dikenal dengan teori self care (perawatan diri).
Orang dewasa dapat merawat diri mereka sendiri, sedangkan bayi, lansia dan orang sakit membutuhkan bantuan untuk memenuhi aktivitas self care mereka. Orem mengklasifikasikan dalam 3 kebutuhan, yaitu:
1.    Universal self care requisites (kebutuhan perawatan diri universal): kebutuhan yang umumnya dibutuhkan oleh manusia selama siklus kehidupannya seperti kebutuhan fisiologis dan psikososial termasuk kebutuhan udara, air, makanan, eliminasi, aktivitas, istirahat, sosial, dan pencegahan bahaya. Hal tersebut dibutuhkan manusia untuk perkembangan dan pertumbuhan, penyesuaian terhadap lingkungan, dan lainnya yang berguna bagi kelangsungan hidupnya.
2.    Development self care requisites (kebutuhan perawatan diri pengembangan): kebutuhan yang berhubungan dengan pertumbuhan manusia dan proses perkembangannya, kondisi, peristiwa yang terjadi selama variasi tahap dalam siklus kehidupan (misal, bayi prematur dan kehamilan) dan kejadian yang dapat berpengaruh buruk terhadap perkembangan. Hal ini berguna untuk meningkatkan proses perkembangan sepanjang siklus hidup.
3.    Health deviation self care requisites (kebutuhan perawatan diri penyimpangan kesehatan): kebutuhan yang berhubungan dengan genetik atau keturunan,kerusakan struktur manusia, kerusakan atau penyimpanngan cara, struktur norma, penyimpangan fungsi atau peran dengan pengaruhnya, diagnosa medis dan penatalaksanaan terukur beserta pengaruhnya, dan integritas yang dapat mengganggu kemampuan seseorang untuk melakukan self care.
Tiga jenis kebutuhan tersebut didasarkan oleh beberapa asumsi, yaitu:
1.    Human being (Kehidupan manusia): oleh alam, memiliki kebutuhan umum akan pemenuhan beberapa zat (udara, air, dan makanan) dan untuk mengelola kondisi kehidupan yang menyokong proses hidup, pembentukan dan pemeliharaan integritas structural, serta pemeliharaan dan peningkatan integritas fungsional.
2.    Perkembangan manusia: dari kehidupan di dalam rahim hingga pematangan ke dewasaan memerlukan pembentukan dan pemeliharaan kondisi yang meningkatkan proses pertumbuhan dan perkembangan di setiap periode dalam daur hidup.
3.    Kerusakan genetik maupun perkembangan dan penyimpangan dari struktur normal dan integritas fungsional serta kesehatan menimbulkan beberapa persyaratan/permintaan untuk pencegahan, tindakan pengaturan untuk mengontrol perluasan dan mengurangi dampaknya.
Asuhan keperawatan mandiri dilakukan dengan memperhatikan tingkat ketergantuangan atau kebutuhan klien dan kemampuan klien. Oleh karena itu ada 3 tingkatan dalam asuhan keperawatan mandiri, yaitu:
1.    Perawat memberi keperawatan total ketika pertama kali asuhan keperawatan dilakukan karena tingkat ketergantungan klien yang tinggi (sistem pengganti keseluruhan).
2.    Perawat dan pasien saling berkolaborasi dalam tindakan keperawatan (sistem pengganti sebagian).
3.    Pasien merawat diri sendiri dengan bimbingan perawat (sistem dukungan/pendidikan

2.6    Tujuan Keperawatan Menurut Model Orem’S
Tujuan keperawatan pada model Orem’s secara umum adalah :
1.    Menurunkan tuntutan self care kepada tingkat dimana klien dapat memenuhinya, ini berarti menghilangkan self care deficit.
2.    Memungkinkan klien meningkatkan kemampuannya untuk memenuhi tuntutan self care.
3.    Memungkinkan orang yang berarti (bermakna) bagi klien untuk memberikan asuhan depenent (dependent care) jika self care tidak memungkinkan, oleh karenanya self care deficit apapun dihilangkan.
Jika ketiganya diatas tidak ada yang tercapai, perawat secara langsung dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan self care klien.
Tujuan kepewatan pada model Orem’s yang diterapkan kedalam praktek keperawatan keluarga /komunitas adalah :
1.    Menolong klien dalam hal ini keluarga untuk keperawatan mandiri secara therapeutik.
2.    Menolong klien bergerak kearah tindakan-tindakan asuhan mandiri
3.    Membantu anggota keluarga untuk merawat anggota keluarganya yang mengalami gangguan secara kompeten.
Dengan demikian maka fokus asuhan keperawatan pada Model Orem’s yang diterapkan pada praktek keperawatan keluarga / komunitas adalah :
1.    Aspek Interpersonal Hubungan didalam keluarga
2.    Aspek Sosial Hubungan keluarga dengan masyarakat di sekitarnya.
3.    Aspek Prosedural Melatih ketrampilan dasar keluarga sehingga mampu mengantisipasi perubahan yang terjadi.
4.    Aspek Tehnis Mengajarkan kepada keluarga tentang tehnik dasar yang dilakukan dirumah, misalnya melakukan tindakan kompres secara benar.
2.7 Pengetahuan dan Keterampilan Untuk Praktik
Perawat menolong klien untuk menemukan kebutuhan self care dengan menggunakan tiga kategori dalam system keperawatan dan melalui lima metode bantuan.
1.    Kategoi Bantuan
a.    Wholly Compensatory   Bantuan secara  keseluruhan, dibutuhkan untuk klien yang tidak mampu mengontrol dan memantau lingkungannya dan tidak berespon terhadap rangsangan.
b.    Partially Compensatory  Bantuan sebagian, dibutuhkan bagi klien yang mengalami keterbatasan gerak karena sakit atau kecelakaan.
c.    Supportive Education   Dukungan pendidikan dibutuhkan oleh klien yang memerlukannya untuk dipelajari, agar mampu melakukan perawatan mandiri.
2.    Metode  Bantuan
Perawat membantu klien dengan menggunakan sistem dan melalui lima metode bantuan yang meliputi :
a.    Acting atau melakukan sesuatu untuk klien
b.    Mengajarkan klien
c.    Mengarahkan klien
d.    Mensupport klien
e.    Menyediakan lingkungan untuk klien agar dapat tumbuh danberkembang.
Untuk melaksanakan hal tersebut, lima area utama untuk praktek keperawatan di diskripsikan sebagai berikut :
a.    Masuk kedalam dan memelihara hubungan perawat – klien dengan individu, keluarga atau kelompok sampai klien  dapat diizinkan pulang dari perawatan.
b.    Menetapkan jika dan bagaimana klien dapat dibantu melalui perawatan.
c.    Merespon keperluan klien, keinginannya dan kebutuhannya untuk kontak dengan perawat dan asisten.
Mengkoordinasikan dan mengintegrasikan keperawatan dan kehidupan sehari-hari klien, pelayanan kesehatan yang dibutuhkan atau diterima, atau pelayanan sosial dan penyuluhan yang dibutuhkan atau yang diterima.

2.8 Deskripsi Konsep Sentral Orem
1.    Manusia
Suatu kesatuan yang di pandang sebagai fungsi secara biologis simbolik dan sosial serta berinisiasi dan melakukan kegiatan asuhan/perawatan mandiri untuk mempertahankan kehidupan, kesehatan dan kesejahteraan. Kegiatan asuhan keperawatan mandiri terkait dengan:
1.    Udara yaitu menghirup oksigen dan mengeluarkan karbondioksida
2.    Air
3.    Makanan
4.    Eliminasi mengeluarkan zat-zat yang tidak diperlukan oleh tubuh melalui sekresi urin (air kencing) dan feses.
5.    Kegiatan dan istirahat
6.    Interaksi sosial
7.    Pencegahan terhadap bahaya kehidupan
8.    Kesejahteraan dan peningkatan fungsi manusia
2.    Masyarakat/lingkungan
Lingkungan sekitar individu yang membentuk sistem terintegrasi (menyatu) dan interaktif (iteraksi).
3.    Kesehatan
Suatu keadaan yang dicirikan oleh keutuhan struktur manusia yang berkembang dan berfungsi secara fisik dan jiwa yang meliputi aspek fisik, psikologik , interpersonal dan sosial. Kesejahteraan digunakan untuk menjelaskan tentang kondisi persepsi individu terhadap keberadaannya. Kesejahteraan merupakan suatu keadaan dicirikan oleh pengalaman yang menyenangkan dan berbagai bentuk kebahagiaan lain, pengalaman spiritual , gerakan untuk memenuhi ideal diri seseorang dan melalui personalisasi berkesinambungan. Kesejahteraan berhubungan dengan kesehatan , keberhasilan dalam usaha dan sumber yang memadai.
4.    Keperawatan
Pelayanan yang membantu manusia dengan tingkat ketergantungan sepenuhnya atau sebagian pada bayi, anak dan orangb dewasa, ketika mereka, orang tua mereka, wali atau orang dewasa lain yang bertanggung jawab terhadap pengasuhan atau perawatan pada mereka tidak lagi mampu merawat atau mengawasi mereka. Upaya kreatif manusia ditunjukan untuk menolong sesama. Keperawatan merupakan tindakan yang dilakukan secara sengaja dan mempuyai tujuan suatu fungsi yang dilakukan perawat karena memiliki kecerdasan, serta tindakan yang memungkinkan pemulihan kondisi secara manusiawi pada manusia dan lingkungannya.








BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dengan mempelajari model konsep maka dapat disimpulkan betapa perawat harus memahami apa yang harus dilakukan secara tepat dan akurat sehingga klien dapat memperoleh haknya secara tepat dan benar. Asuhan keperawatan dengan pemilihan model konsep yang sesuai dengan karakteristik klien dapat memberikan asuhan keperawatan yang relevan.
Model konsep self care mempunyai makna bahwa semua manusia mempunyai kebutuhan-kebutuhan self care dan mereka mempunyai hak untuk memperolehnya sendiri kecuali jika tidak mampu. Dengan demikian perawat mengakui potensi klien untuk berpartisipasi merawat dirinya sendiri pada tingkat kemampuannya dan perawatan dapat menentukan tingkat bantuan yang akan diberikan dan untuk dapat menerapkan teori keperawatan ini diperlukan suatu pengetahuan dan ketrampilan yang mendalam terhadap teori keperawatan sehingga diperoleh kemampuan tehnikal dan sikap yang terapeutik.

3.2  Saran
Penulis adalah mahasiswa yang masih aktif mohon dorongan dan kritikan bagi pembaca untuk membangun kami agar lebih baik kedepannya serta makalah ini mudah mudahan dapat menambah cakrawala ilmu bagi pembaca.







DAFTAR PUSTAKA

Carpenito, Linda Juall. 2000. Rencana Asuhan & Dokumentasi Keperawatan.Jakarta: EGC
Doengoes, Marylinn. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan “Pedoman untuk perencanaan Dan Pendokumentasian Perawatan. Jakarta : EGC.
Hudak & Gallo.1987. Keperawatan Kritis Pendekatan Holistik ( terjemahan ), Edisi VI, Volume II. Jakarta: EGC.
Hand Out Kursus Keperawatan Neurologi, Fakultas Ilmu Keperawatan UI. Jakarta (tidak dipublikasikan)
Indriyani, Diyan. 2009. Kumpulan Makalah Teori Model Konseptual Keperawatan. Tidak dipublikasikan. Jember: Universitas Muhammadiyah Jember
Japardi, Iskandar. 2002. Patofisiologi Stroke Infark akibat Tromboemboli. Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. (online), (http://www.USU digital library.com diakses Juni 2009).
Made, Kariasa.1997. Patofisiologi Beberapa Gangguan Neurologi.Jakarta:EGC
Saanin, Syaiful.2009.Neurosurgeon.(online),
tawi , mirzal. (2008). Konsep model Self Care.Theory.diperoleh tanggal 2 april 2010 dari http://syehaceh.wordpress.com/2008/05/13/konsep-model-self-care-theory/
Rian. (2010). Caring. Diperoleh tanggal 1 april 2010 dari http://stikessarimuliabanjarmasin.blogspot.com/2010/03/caring-rian-rssm.html
Hidayat, A.Aziz Alimul,2007.Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
A.  Aziz Alimul H, 2012. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: Salemba Medika.
H. Zaidin Ali, 2001. Dasar-Dasar Keperawatan Profesional. Jakarta: Widya Medika.

0 komentar:

Posting Komentar