Pages

Subscribe:

Senin, 28 Oktober 2013

Patofisiologi Tentang Ginjal

                                                           BAB II
                                              TINJAUAN PUSTAKA

2.1 GINJAL
Ginjal adalah sepasang organ berbentuk kacang yang terletak di kedua sisi tulang belakang di tengah bawah dari belakang. Setiap ginjal memiliki berat sekitar 1/4 pon dan berisi sekitar satu juta unit penyaringan yang disebut nefron. Setiap nefron terdiri dari glomerulus dan tubulus. Glomerulus adalah miniatur penyaringan atau pengayakan perangkat sementara tubula adalah tabung kecil seperti struktur melekat pada glomerulus.
Ginjal yang terhubung ke kandung kemih dengan tabung yang disebut ureter. Urin disimpan dalam kandung kemih sampai kandung kemih dikosongkan dengan buang air kecil. Kandung kemih terhubung ke bagian luar tubuh dengan tabung lain seperti struktur disebut uretra.

Fungsi utama ginjal adalah untuk mengeluarkan produk sisa dan kelebihan air dari darah. Proses ginjal sekitar 200 liter darah setiap hari dan menghasilkan sekitar dua liter urin. Produk limbah yang dihasilkan dari proses metabolisme normal termasuk kerusakan jaringan aktif, makanan tertelan, dan zat lainnya. Ginjal memungkinkan konsumsi berbagai makanan, obat-obatan, vitamin dan suplemen, aditif, dan kelebihan cairan yang beracun tanpa khawatir oleh-produk akan membangun hingga tingkat berbahaya. Ginjal juga berperan besar dalam mengatur tingkat berbagai mineral seperti kalsium , natrium , dan kalium dalam darah.
Penyebab Penyakit Ginjal
Penyakit ginjal dapat disebabkan oleh berbagai macam penyakit yang mendasari, gangguan atau kondisi yang menyebabkan kerusakan ginjal, seperti obstruksi, infeksi, keganasan, peradangan, kelainan bentuk, menelan racun, atau suplai darah yang berkurang ke ginjal. Penyebab meliputi:
1.    Diabetes, yang dapat merusak ginjal dari waktu ke waktu
2.    Penyakit yang menyebabkan peradangan dan kerusakan pada ginjal, seperti nefritis dan glomerulonefritis
3.    Hipertensi (tekanan darah tinggi) Infeksi, seperti infeksi kandung kemih berulang, pielonefritis (infeksi ginjal), atau septicemia (infeksi darah)
4.    Intravena (IV) penyalahgunaan obat
5.    Kanker ginjal
Gejala Penyakit Ginjal
Gejala penyakit ginjal bervariasi sesuai dengan penyebab yang mendasari. Gejala umum dapat termasuk:
1.    Berubah warna urin
2.    Kesulitan buang air kecil
3.    Kering dan gatal kulit
4.    Mudah memar
5.    Kelelahan
Macam-macam Penyakit Ginjal
Gagal Ginjal
Suatu kondisi dimana ginjal tidak dapat menjalankan fungsinya secara Penyebab gagal ginjal adalah volume darah yang kurang, dehidrasi, obat obatan gangguan aliran darah, sistem imun berlebihan, kerusakan otot dan perandangan akut pada glomerulus. Gejalanya adalah mudah lelah, keperingan, dan lain lain.

Ginjal Terapung
ini adalah keadaan dimana ginjal dapat bergerak. Kadang kadang ginjal bergerak sedemikian rupa sehingga diraba melalui dinding perut. Gejala dari penyakitini adalah rasa nyakibat terganggunya peredaran darah, tersumbatnya saluran air seni, dan kadang kadang tidak tampak gejala apapun.
 Kanker Ginjal
Kanker ginjal adalah jenis penyakit ginjal yang terdapat pada ginjal atau Tubulus Renal Proksimal, Kanker terjadi akibat adanya kerusakan sel. Kerusakan sel itu sendiri disebabkan obanyak hal, dari obat obatan sampai dengan virus. Gejalanya adalah rasa nyeri pada bagian pinggang
 Diabetes Melitus
penyakit yang ditandai adanya glukosa dalam urineTerjadi karena kekurangan hormon insulin. Nefron tidak dapat menyerap kelebihan glukosa.
Diabetes Insipidus
Suatu penyakit dengan sitoma poliura dan polipsa. Diatebetes insipidus dibagi menjadi dua. Pertama diabetes insipidus sentral yang disebabkan oleh defesiensi arpada hormon AVP. Yang kedua adalah diabetes insipidus nefrogenis yang disebabkan oleh kurang pekanya ginjal terhadap hormon dengan sifat anti – diuretik, seperti AVGejala pada penderitanya adalah gatal, mual, dan sebagainya.
Nefritis
Kerusakan bagian ginjal akibat alergi racun kuman. Disebabkan oleh bakteri . Gejalanya sangat bervariasi mulai dari demam, nanah pada air kemih, dan lain lain.
Hematuria
Penyakit yang ditandai sel darah merah pada urine. Disebabkan adanya peradangan pada organ urinaria atau karena iritasi akibat gesekan batu ginjal. Gejalanya adalah berubahnya warna urin pada penderita.
Anuria
Penyakit anuria adalah penyakit dimana penderitanya tidak dapat mengeluarkan air seni lebih dari 50 mililiter Anuria biasanya merupakan tanda dari gagal ginjal. Penyebab anuria adalah tidak lengkapnya preneral dalam produksi urine. Gejala penyakit ini adalah tidak dapat memproduksi urine lebih dari 100 mililiter dalam 24 jam.
Polyuria
Polyuria adalah penyadimana eksresi urine yang besar dalam periode tertentu. Penyebabnya adalah pada medula ginjal. Gejala penyakit ini adalah banyaknya melakukan eksresi.
Oliguria
Keluaran urin kurang dari seharusnya pada penOliguria merupakan salah satu tanda dari gagal ginjal. Oluguria adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh fungsi ginjal menurungagal ginjal intrinsik dan gagal postrenal.Penyakit oliguria ditdengan eksresi urin kurang daro 1 ml / kg/ hari pada bayi, 0,5 ml / kg /jam pada anak dan 400 ml / hari pada orang dewasa.




Albuminuria
Penyakit yang ditandai dengan adanya molekul albumin dan protein lain dalam urine. Penyebabnya adalah kerusakan pada bagian glomerulus. Gejala pada penderitanya adalah pembengkakan berisi cairan.
Batu Ginjal
Batu ginjal terbentuk karena pengendapan garam kalsium di dalam rongga ginjal, saluran ginjal, atau kantung kemih. Penyebabnya adalah terlalu banyak mengkonsumsi garam mineral dan terlalu sedikit mengkonsumsi air. gejala penyakit ini adalahsulitnya eksresi pada penderitanya
2.2 ANURIA
Definisi anuria.
Anuria dalam makna sebenarnya yaitu suatu situasi di mana tak ada produksi urine dari seorang pasien. dalam penggunaan klinis disimpulkan situasi di mana produksi urine dalam 24 jam kurang dari 100 ml. situasi ini menggambarkan masalah fungsi ginjal yang cukup berat serta perihal ini bisa berlangsung dengan pelan-pelan atau yang datang dengan mendadak yang datang pelan-pelan biasanya menyertai masalah ginjal kronik serta umumnya tunjukkan masalah yang telah lanjut. yang timbul mendadak beberapa besar dikarenakan gagal ginjal akut, yang dengan klinis digunakan berbarengan dengan situasi yang dimaksud oliguria, yakni situasi di mana produksi urine dalam 24 jam pada 100 — 400 ml.


Jenis Jenis Anuria
Berdasarkan penyebab terjadinya, anuria dapat dikelompokkan dalam 3 golongan yaitu :
1.    Anuria prerenal misalnya terjadi pada keadaan hipoperfusi seperti akibat dehidrasi, combustio, perdarahan, trauma yang massive atau sepsis. Anuria pre-renal ini dapat juga disebabkan oleh obstruksi arteri renalis misalnya oleh akibat emboli (fibrilasi atrium), thrombus (atherosclerosis), dan trauma arteri renalis bilateralis. Bendungan kedua vena renalis dapat juga menyebabkan penurunan produksi urine, misalnya akibat kelainan koagulasi, atau penyebaran tumor.
2.    Anuria renal didapatkan pada nekrosis tubuler akut, glumerulonefritis akut, dan pada beberapa keadaan glumerulopati.
3.    anuria post-renal dapat terjadi akibat obstruksi urethra oleh karena striktura, pembesaran prostat, sumbatan kedua ureter misalnya karena trauma atau laparatomi, proses keganasan dalam rongga pelvis dan batu pada saluran kemih.
Factor Pemicu Berlangsungnya Anuria.
Kegagalan manfaat ginjal, yang bisa mempunyai pemicu ganda terhitung obat-obatan atau racun ( contohnya, antibeku ), diabetes, tekanan darah tinggi. batu atau tumor dalam saluran kemih juga bisa mengakibatkan obstruksi dengan menciptakan untuk aliran urin. kalsium darah yang tinggi, oksalat, atau asam urat, bisa berkontribusi pada risiko pembentukan batu. pada lelaki, kelenjar prostat membesar yaitu pemicu umum dari anuria obstruktif.
Anuria akut, dimana penurunan produksi urin berlangsung dengan cepat, umumnya adalah sinyal obstruksi atau gagal ginjal akut. gagal ginjal akut bisa dikarenakan oleh faktor-faktor yang tidak terkait dengan ginjal, layaknya gagal jantung, infeksi, serta situasi lain yang mengakibatkan ginjal dapat kekurangan aliran darah.menurut pemicu berlangsungnya, anuria bisa dikelompokkan dalam 3 golongan yakni : sebab-sebab pre-renal, sebab-sebab renal serta sebab-sebab post-renal.
Anuria prerenal contohnya berlangsung pada situasi hipoperfusi layaknya disebabkan dehidrasi, combustio, perdarahan, trauma yang massive atau sepsis. anuria pre-renal ini bisa juga dikarenakan oleh obstruksi arteri renalis contohnya oleh disebabkan emboli ( fibrilasi atrium ), thrombus ( atherosclerosis ), serta trauma arteri renalis bilateralis. bendungan ke-2 vena renalis bisa juga mengakibatkan penurunan produksi urine, contohnya disebabkan kelainan koagulasi, atau penyebaran tumor.
Anuria renal diperoleh pada nekrosis tubuler akut, glumerulonefritis akut, serta pada sebagian situasi glumerulopati.
Anuria post-renal bisa berlangsung disebabkan obstruksi urethra oleh dikarenakan striktura, pembesaran prostat, sumbatan ke-2 ureter contohnya dikarenakan trauma atau laparatomi, sistem keganasan dalam rongga pelvis serta batu pada saluran kemih.
Tanda-Tanda Anuria.
anuria sendiri yaitu tanda-tanda, bukan hanya penyakit. perihal ini kerap dihubungkan dengan tanda-tanda lain dari kegagalan ginjal, layaknya kurangnya nafsu makan, mual, lemah, serta muntah. ini yaitu beberapa besar hasil dari penumpukan racun dalam darah yang umumnya dapat dikeluarkan oleh ginjal yang sehat.
Patofisiologi Berlangsungnya Anuria
Sebagai disebabkan berlangsungnya anuria maka dapat timbul masalah keseimbangan di dalam tubuh yakni berbentuk penumpukan cairan, elektrolit, serta sisa-sisa metabolisme tubuh, yang semestinya keluar berbarengan urine. situasi inilah yang dapat berikan gambaran klinis dari pada anuria pada gagal ginjal layaknya edema, asidosis, uremia.Biasanya situasi ini dengan gampang bisa dikenali, hingga diagnosanya juga tidak sukar. namun untuk melacak etiologi dari anuria terkadang sukar, maka di dalam gagal ginjal ini penanggulangan ditujukan pada gagal ginjal akutnya tanpa memandang etiologinya demi untuk menyelamatkan kegawatan si pasien yang terkadang life-saving. dari sudut patofisiologi ini bisa jelas dipandang bahwa tindakan pencegahan yaitu amat mutlak ; contohnya pada situasi yang kemungkinan berlangsungnya anuria tinggi, pemberian cairan agar renal blood flow terjamin mesti senantiasa diusahakan, sebelum saat anuria berlangsung.
Diagnosa Anuria.
kontrol fisik bisa menolong untuk tahu apakah seseorang alami anuria. umumnya, bila seseorang terkena anuria maka dia dapat alami depresi serta dehidrasi. palpasi abdomen dapat mengungkap kandung kemih kosong. ginjal alami bengkak serta nyeri.Anuria didiagnosa saat tak ada produksi urin. mendapatkan pemicu gagal ginjal akut barangkali sukar. dalam rencana untuk mendiagnosa pemicu kegagalan ginjal akut, tes darah, radiografi ( sinar-x ), usg, tes darah spesial atau biopsi barangkali dibutuhkan.dalam rencana untuk mengkonfirmasi kurangnya produksi urin, kateter urin berdiamnya bisa diletakkan serta produksi urin dipantau. ketka urin tak ada yang dihasilkan, maka seseorang terdiagnosa anuria.
Kaitan Anuria dengan Gagal Ginjal.
anuria adalah tanda-tanda berlangsungnya gagal ginjal. dari sebab-sebab anuria yang bisa mengakibatkan gagal ginjal beberapa besar yaitu sebab-sebab di luar ginjal yang dengan kemajuan pengetahuan kedokteran sudah bisa banyak diperbaiki/dicegah.hasil peningkatan pengetahuan ini bisa dipandang dalam tabel 1 tersebut yang menggambarkan pergantian prognosa gagal ginjal akut.
Oleh dikarenakan prognosa gagal ginjal kronik lain, maka butuh dibedakan dengan gagal ginjal akut yang prognosanya biasanya tambah baik dengan tindakan yang lebih cepat. gagal ginjal kronik umumnya bisa dikenali dengan didapatkannya sinyal tanda penyakit ginjal kronik layaknya ada kisah batu, diabetes mellitus, hipertensi, ada proteinuria, anemia, penggunaan analgetik yang berkelebihan, penyakit polikistik dan didapatkannya ginjal yang kecil. apabila tidak diperoleh tanda-tanda layaknya dijelaskan di atas maka mesti dipikirkan kemungkinan gagal ginjal akut yang tetap reversibel dengan penyembuhan yang cepat serta pas.
penyembuhan bergantung pada pemicu yang mendasari tanda-tanda ini. yang sangat gampang diobati pemicunya yaitu obstruksi aliran urin, yang kerap dikerjakan dengan penyisipan kateter urin ke dalam kandung kemih.manitol yaitu obat yang dipakai untuk menambah jumlah air yang dikeluarkan dari darah serta karena menambah aliran darah ke ginjal. tetapi, manitol adalah kontraindikasi pada anuria sekunder untuk penyakit ginjal, dehidrasi berat, perdarahan intrakranial ( jika sepanjang kraniotomi ), kongesti paru yang kronis, atau edema paru. dekstrosa serta dobutamine yang keduanya dipakai untuk menambah aliran darah ke ginjal serta melakukan tindakan dalam 30 hingga 60 menit.
Pengobatan  Anuria
Pengobatan tergantung pada penyebab yang mendasari gejala ini. Yang paling mudah diobati penyebabnya adalah obstruksi aliran urin, yang sering diselesaikan dengan penyisipan kateter urin ke dalam kandung kemih.
Manitol adalah obat yang digunakan untuk meningkatkan jumlah air yang dikeluarkan dari darah dan dengan demikian meningkatkan aliran darah ke ginjal. Namun, manitol merupakan kontraindikasi pada anuria sekunder untuk penyakit ginjal, dehidrasi berat, perdarahan intrakranial (kecuali selama kraniotomi), kongesti paru yang parah, atau edema paru. Dekstrosa dan Dobutamine yang keduanya digunakan untuk meningkatkan aliran darah ke ginjal dan bertindak dalam 30 sampai 60 menit
2.3 HEMATURIA
Definisi Hematuria
Dalam dunia kedokteran hematuria atau haematuria, merupakan istilah digunakan untuk merujuk adanya sel-sel darah merah (eritrosit) dalam urin. Sel darah merah ini mungkin bersifat idiopatik atau tidak berbahaya, atau dapat menjadi tanda bahwa ada batu ginjal atau tumor pada saluran kemih (ginjal, ureter, kandung kemih, prostat, dan uretra), mulai dari yang bersifat sepele hingga mematikan. Jika sel darah putih ditemukan di samping sel-sel darah merah, maka itu adalah tanda adanya infeksi saluran kemih. Jadi, hematuria pada dasarnya merujuk pada gejala bukan penyakit.
Diagnosa Hematuria
Kencing darah merupakan pertanda dari penyakit yang perlu segera ditindak lanjuti secara serius. Untuk itu,disarankan semua penderita kencing darah rutin melakukan pemeriksaan urine dan mikroskopis yang tujuannya tak lain adalah untuk memastikan adanya sel darah merah dalam urine dan tingkat keparahannya. Adapun penatalaksanaan pertama mengatasai hematuria ini adalah dengan melakukan diagnosis masalah primer penyebab hematuria.
Jika dalam analisis urine ditemui adanya protein, nitrit atau leukosit, maka kemungkinan terjadi infeksi pada saluran urine (urine tract infection / UTI) yang bisa disebabkan oleh bakteri ataupun virus.
Untuk menemukan penyebab hematuria, atau untuk menentukan penyebab pastinya, dokter biasanya meminta serangkaian tes, meliputi pemeriksaan urine, darah, analisa pencitraan ginjal, dan pengujian cystoscopic
1.    Analisis urin pengujian untuk melihat sel-sel dan unsur kimiawi urine. Dalam pengujian tensebut dokter mungkin juga menemukan sel darah putih yang menandakan adanya infeksi saluran kemih, yang juga merupakan indikasi adanya gangguan pada ginjal.
2.     Tes darah ditujukan untuk menyingkap penyakit ginjal jika darah memang mengandung kotoran yang seharusnya dibuang oleh ginjal.
3.     Penelitian dengan pencitraan meliputi ultrasound, scans tomografi (CT), atau menggunakan x ray untuk melihat saluran kemih. Pemeriksaan melalui pencitraan dapat memperlihatkan adanya tumor, batu ginjal dan kantung kemih, atau adanya faktor lain yang mengakibatkan tersumbatnya aliran kemih.
4.    Cystoscope digunakan untuk melihat gambaran bagian dalam kandung kemih. Cytoscope memiliki kamera yang sangat kecil, yang dimasukkan ke dalam uretra. Cystoscope dapat menyajikan gambar yang lebih baik daripada alat lainnya
Penyebab Hematuria
Penyebab hematuria dapat disebabkanoleh kelainan di dalam sistem saluran kencing atau di luar sistem saluran kencing. Kelainan yang berasal dari sistem saluran kencing antara lain berupa batu saluran kencing, tumor jinak atau tumor ganas seperti tumor ginjal, tumor ureter, tumor buli-buli, tumor prostat, dan hiperplasia prostat jinak.  Selain itu faktor resiko untuk hematuria adalah orang berusia 40 tahun atau lebih, merokok, pekerjaan yang sering membuatnya terpapar bahan kimia, mengkonsumsi obat tertentu atau pernah melakukan iradiasi tulang panggul.
Penyebab paling umum dan hematuria adalah sebagai berikut:
1.    Infeksi saluran kemih oleh virus, penyakit menular seksual (terutama pada wanita) atau beberapa jenis bakteri.
2.     Batu ginjal atau batu saluran kencing.
3.     Pembesaran prostat jinak (benign prostatic hyperplasia), pada pria yang lebih tua, terutama yang lebih dari 50 tahun.
Adapun penyebab hamaturia yang kurang umum adalah sebagai berikut
1.    Nefropati IgA (“penyakit Berger”).
2.    Trauma (misalnya, akibat benturan yang keras pada ginjal)
3.    Tumor atau kanker pada sistem kemih, misalnya kanker kandung kemih atau karsinoma sel ginjal.Penyakit Ginjal.
4.    Infeksi atau peradangan prostat (prostatitis).
Selain itu hematuria dapat terjadi oleh beberapa faktor seperti pengaruh obat-obatan atau aktivitas yang terlalu keras seperti naik sepeda dengan jarak yang terlalu jauh. Namun faktor yang disebut ini terakhir ini hanya mungkin mempengaruhi warna urine, bukan hematuria.
Gejala Penyakit Hematuria
Gejala khas dari hematuria yang disebabkan tumor ginjal, prostat, dan kandung kencing adalah hematuria yang hilang timbul dan hematuria tanpa disertai rasa nyeri. Selain itu nyeri yang menyertai hematuria dapat berasal dari nyeri di saluran kemih bagian atas berupa kolik atau gejala iritasi dari saluran kemih bagian bawah Secara umum hematuria tidak menimbulkan rasa sakit. Akan tetapi bila ada sel darah putih yang ditemukan di samping sel-sel darah merah, maka itu merupakan tanda adanya infeksi saluran kemih.

Pengobatan Dan Pencegahan
Pengobatan hematuria bergantung pada penyebabnya. Jika tidak ada penyebabnya bukan masalah serius, maka tidak diperlukan pengobatan.

2.3 POLIURIA
Poliuria didefinisikan sebagai berlebihnya volume urin yang mencapai 3L/hari bahkan lebih. Banyaknya volume urin yang dihasilkan biasanya akan disertai dengan gejala seringnya buang air kecil, nokturia, haus dan polidipsi.
Ada beberapa kondisi yang dapat menyebabkan poliuria yaitu:
1.    Berlebihnya intake cairan yang biasanya berkaitan dengan gangguan psikologis yang menyebabkan seseorang meminum air terlalu banyak. Meskipun jarang, salah satu penyebab kasus ini adalah lesi di struktur hipotalamus.
2.    Peningkatan isi zat terlarut dalam tubulus ginjal. Kasus ini dapat terjadi pada penumpukan urea pada gagal ginjal kronis atau glukosa pada hiperglikemi.
3.    Penyakit pada medula yang berupa gangguan gradien konsentrasi medula seperti nefrokalsinosis, analgesik nefropati, renal papillary necrosis atau medullary cystic disease.
4.    Berkurangnya produksi hormon ADH. Kasus ini biasanya terkait trauma kepala, tumor atau infeksi hipotalamus atau pituitari.
5.    Gangguan respon tubulus terhadap hormon ADH. Kondisi ini disebut nephrogenic diabetes insipidus. Kasus ini biasanya terkait hiperkalsemia, deplesi kalium, toksisitas lithium, dan penyakit keturunan X-linked.
6.    Sesudah terjadi perbaikan pada penyumbatan saluran kandung kemih
Poliuria merupakan salah satu ciri khas dari penyakit diabetes, baik diabetes mellitus maupun diabetes insipidus.Diabetes mellitus merupakan kelainan regulasi glukosa darah yang disebabkan defisiensi kerja insulin. Hal tersebut bisa disebabkan oleh kerusakan otoimun pada sel pensekresi insulin di pankreas (DM tipe 1) atau karena masalah respon jaringan terhadap insulin berupa resistensi (DM tipe 2).
Pada penderita diabetes mellitus, masuknya glukosa ke dalam jaringan otot dan adiposa sangat berkurang. Akibatnya glukosa tetap berada dalam darah dan terjadi hiperglikemia (tingginya kadar glukosa dalam darah) yang normalnya adalah sekitar 100 mg glukosa/100 ml plasma. Salah satu efek dari hiperglikemi tersebut adalah meningginya kadar glukosa melebihi threshold atau ambang batas ginjal untuk melakukan reabsorpsi sehingga terjadi glikosuria. Threshold ginjal merupakan konsentrasi plasma yang mana Tm (tubular maksimum) substansi tertentu tercapai dan substansi tersebut mulai terdapat pada urin. Pada rata-rata Tm sebesar 375 mg/menit dan GFR 125 ml/menit, thershold ginjal untuk glukosa adalah 300 mg/100 ml.





Skema Reabsorpsi Glukosa pada Tubulus Ginjal
Selanjutnya, glikosuria atau adanya glukosa dalam dalam urin, akan menginduksi diuresis osmotik yang menyebabkan poliuria. Oleh karena itu, penderita diabetes mellitus dapat kehilangan banyak cairan dan elektrolit.
Tanda dan Gejala Poliuria
Poliuria adalah kondisi saat terjadi peningkatan aktivitas buang air kecil baik dari segi jumlah urine maupun frekuensinya (biasanya ± 2,5 liter/hari untuk ukuran orang dewasa). Poliuria merupakan salah satu gejala penyakit diabetes mellitus yang sangat umum terjadi, namun poliuria bukan satu-satunya gejala milik penyakit diabetes mellitus.
Ada beberapa gangguan dan penyakit lain yang juga menampakkan tanda dan gejala poliuria ini, antara lain: penyakit ginjal polikistik, penyakit anemia sel sabit, pielonefritis, amiloidosis, sindrom SjÖrgen, dan myeloma. Proses pengobatan pada penyakit tertentu juga ada yang memberikan efek samping berupa poliuria ini, misalnya obat antihipertensi. Jadi, waspadalah ketika mengalami poliuria, karena banyak hal yang dapat menjadi sebab terjadinya poliuria tersebut.
Gangguan pada penyakit diabetes, analoginya mirip seperti proses membangun gedung. Ibaratnya sel adalah gedung yang sedang dibangun, insulin adalah tukang bangunannya, dan glukosa adalah semen atau bahan bangunannya. Jika stok bahan bangunan melimpah, namun tukang bangunannya hanya sedikit, maka proses membangun gedung tersebut akan tersendat, sama halnya dengan diabetes. Jika glukosa dalam darah melimpah namun insulin kurang memadai, maka proses metabolisme dalam sel akan terganggu juga.
Hal ini sejalan dengan mekanisme terjadinya poliuria. Poliuria terjadi karena tingginya kadar glukosa dalam darah, sehingga darah menjadi lebih pekat atau kental. Salah satu sifat kimia glukosa adalah dapat menarik air  (bersifat hidrofilik) dari dalam sel, sehingga volume darah pun ikut meningkat. Dengan volume dan kekentalan darah yang meningkat, hal ini menyebabkan ginjal harus bekerja lebih keras untuk menyaring darah karena ambang batas ginjal hanya 180 mg/dL. Jika dalam darah terdapat glukosa >180 mg/dL maka glukosa tersebut akan dibuang melalui urine, dan terjadilah poliuria. Kenali tanda dan gejala poliuria sejak dini sehingga Anda bisa melakukan tindakan secara tepat.
Hiperglikemia Menyebabkan Produksi Urin Berlebih (Poliuria)
Masing-masing ginjal terdiri dari jutaan unit fungsional berupa nefron. Pada tahap awal pembentukan urin, terjadi proses filtrasi. Filtrasi tersebut bersifat tidak spesifik sehingga air dan molekul kecil dari plasma yang berguna seperti glukosa, asam amino dan ion-ion dapat melewati glomerulus dan kapsula bowman. Nantinya merekan akan terbawa ke tubulus ginjal. Untuk mencegah kehilangan substansi-substansi tersebut, sel-sel yang membatasi tubulus ginjal memindahkan subtansi-substansi tersebut kembali dari tempat pembentukan urin ke cairan ekstraseluler. Proses itulah yang disebut dengan reabsorpsi.

Dalam keadaan normal, semestinya glukosa dapat direabsorpsi 100%. Reabsorpsi glukosa melibatkan protein transport yang membutuhkan ikatan spesifik (GLUT). Pada penderita obesitas, mengingat kadar glukosa dalam darah sangat tinggi, dapat terjadi saturasi protein transport tersebut. Dengan begitu, ginjal akan mengalami kelebihan kapasitas untuk melakukan reabsorpsi glukosa. Akibatnya, glukosa lolos dan menyebabkan adanya kandungan glukosa dalam urin yang semestinya tidak ada. Adanya glukosa dalam urin ternyata berdampak pada tertariknya air ke dalam urin melalui mekanisme osmosis. Oleh karena itulah, hiperglikemi dapat menyebabkan penderita diabetes memproduksi urin yang mengandung glukosa serta dalam volume yang besar.






BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Anuria
Anuria dalam makna sebenarnya yaitu satu situasi di mana tak ada produksi urine dari seorang pasien. dalam penggunaan klinis disimpulkan situasi di mana produksi urine dalam 24 jam kurang dari 100 ml. situasi ini menggambarkan masalah fungsi ginjal yang cukup berat serta perihal ini bisa berlangsung dengan pelan-pelan atau yang datang dengan mendadak yang datang pelan-pelan biasanya menyertai masalah ginjal kronik serta umumnya tunjukkan masalah yang telah lanjut. yang timbul mendadak beberapa besar dikarenakan gagal ginjal akut, yang dengan klinis digunakan berbarengan dengan situasi yang dimaksud oliguria, yakni situasi di mana produksi urine dalam 24 jam pada 100 — 400 ml.
anuria sendiri yaitu tanda-tanda, bukan hanya penyakit. perihal ini kerap dihubungkan dengan tanda-tanda lain dari kegagalan ginjal, layaknya kurangnya nafsu makan, mual, lemah, serta muntah. ini yaitu beberapa besar hasil dari penumpukan racun dalam darah yang umumnya dapat dikeluarkan oleh ginjal yang sehat.
Kegagalan manfaat ginjal, yang bisa mempunyai pemicu ganda terhitung obat-obatan atau racun ( contohnya, antibeku ), diabetes, tekanan darah tinggi. batu atau tumor dalam saluran kemih juga bisa mengakibatkan obstruksi dengan menciptakan untuk aliran urin. kalsium darah yang tinggi, oksalat, atau asam urat, bisa berkontribusi pada risiko pembentukan batu. pada lelaki, kelenjar prostat membesar yaitu pemicu umum dari anuria obstruktif.
Anuria akut, dimana penurunan produksi urin berlangsung dengan cepat, umumnya adalah sinyal obstruksi atau gagal ginjal akut. gagal ginjal akut bisa dikarenakan oleh faktor-faktor yang tidak terkait dengan ginjal, layaknya gagal jantung, infeksi, serta situasi lain yang mengakibatkan ginjal dapat kekurangan aliran darah.menurut pemicu berlangsungnya, anuria bisa dikelompokkan dalam 3 golongan yakni : sebab-sebab pre-renal, sebab-sebab renal serta sebab-sebab post-renal.
Anuria prerenal contohnya berlangsung pada situasi hipoperfusi layaknya disebabkan dehidrasi, combustio, perdarahan, trauma yang massive atau sepsis. anuria pre-renal ini bisa juga dikarenakan oleh obstruksi arteri renalis contohnya oleh disebabkan emboli ( fibrilasi atrium ), thrombus ( atherosclerosis ), serta trauma arteri renalis bilateralis. bendungan ke-2 vena renalis bisa juga mengakibatkan penurunan produksi urine, contohnya disebabkan kelainan koagulasi, atau penyebaran tumor.
Anuria renal diperoleh pada nekrosis tubuler akut, glumerulonefritis akut, serta pada sebagian situasi glumerulopati.
Anuria post-renal bisa berlangsung disebabkan obstruksi urethra oleh dikarenakan striktura, pembesaran prostat, sumbatan ke-2 ureter contohnya dikarenakan trauma atau laparatomi, sistem keganasan dalam rongga pelvis serta batu pada saluran kemih.
             3.2  Hematuria
Dalam dunia kedokteran hematuria atau haematuria, merupakan istilah digunakan untuk merujuk adanya sel-sel darah merah (eritrosit) dalam urin. Sel darah merah ini mungkin bersifat idiopatik atau tidak berbahaya, atau dapat menjadi tanda bahwa ada batu ginjal atau tumor pada saluran kemih (ginjal, ureter, kandung kemih, prostat, dan uretra), mulai dari yang bersifat sepele hingga mematikan. Jika sel darah putih ditemukan di samping sel-sel darah merah, maka itu adalah tanda adanya infeksi saluran kemih. Jadi, hematuria pada dasarnya merujuk pada gejala bukan penyakit.
Penyebab hematuria dapat disebabkanoleh kelainan di dalam sistem saluran kencing atau di luar sistem saluran kencing. Kelainan yang berasal dari sistem saluran kencing antara lain berupa batu saluran kencing, tumor jinak atau tumor ganas seperti tumor ginjal, tumor ureter, tumor buli-buli, tumor prostat, dan hiperplasia prostat jinak.  Selain itu faktor resiko untuk hematuria adalah orang berusia 40 tahun atau lebih, merokok, pekerjaan yang sering membuatnya terpapar bahan kimia, mengkonsumsi obat tertentu atau pernah melakukan iradiasi tulang panggul.
Gejala khas dari hematuria yang disebabkan tumor ginjal, prostat, dan kandung kencing adalah hematuria yang hilang timbul dan hematuria tanpa disertai rasa nyeri. Selain itu nyeri yang menyertai hematuria dapat berasal dari nyeri di saluran kemih bagian atas berupa kolik atau gejala iritasi dari saluran kemih bagian bawah Secara umum hematuria tidak menimbulkan rasa sakit. Akan tetapi bila ada sel darah putih yang ditemukan di samping sel-sel darah merah, maka itu merupakan tanda adanya infeksi saluran kemih.
Pengobatan hematuria bergantung pada penyebabnya. Jika tidak ada penyebabnya bukan masalah serius, maka tidak diperlukan pengobatan.
3.3 Poliuria
Poliuria didefinisikan sebagai berlebihnya volume urin yang mencapai 3L/hari bahkan lebih. Banyaknya volume urin yang dihasilkan biasanya akan disertai dengan gejala seringnya buang air kecil, nokturia, haus dan polidipsi.
Poliuria merupakan salah satu ciri khas dari penyakit diabetes, baik diabetes mellitus maupun diabetes insipidus.Diabetes mellitus merupakan kelainan regulasi glukosa darah yang disebabkan defisiensi kerja insulin. Hal tersebut bisa disebabkan oleh kerusakan otoimun pada sel pensekresi insulin di pankreas (DM tipe 1) atau karena masalah respon jaringan terhadap insulin berupa resistensi (DM tipe 2).
Poliuria adalah kondisi saat terjadi peningkatan aktivitas buang air kecil baik dari segi jumlah urine maupun frekuensinya (biasanya ± 2,5 liter/hari untuk ukuran orang dewasa). Poliuria merupakan salah satu gejala penyakit diabetes mellitus yang sangat umum terjadi, namun poliuria bukan satu-satunya gejala milik penyakit diabetes mellitus.
Ada beberapa gangguan dan penyakit lain yang juga menampakkan tanda dan gejala poliuria ini, antara lain: penyakit ginjal polikistik, penyakit anemia sel sabit, pielonefritis, amiloidosis, sindrom SjÖrgen, dan myeloma. Proses pengobatan pada penyakit tertentu juga ada yang memberikan efek samping berupa poliuria ini, misalnya obat antihipertensi. Jadi, waspadalah ketika mengalami poliuria, karena banyak hal yang dapat menjadi sebab terjadinya poliuria tersebut.


BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Hematuria adalah Penyakit yang ditandai adanya sel darah merah pada urine. Disebabkan adanya peradangan pada organ urinaria atau karena iritasi akibat gesekan batu ginjal. Gejalanya adalah berubahnya warna urin pada penderita.
Penyakit anuria adalah penyakit dimana penderitanya tidak dapat mengeluarkan air seni lebih dari 50 mililiter Anuria biasanya merupakan tanda dari gagal ginjal. Penyebab anuria adalah tidak lengkapnya preneral dalam produksi urine. Gejala penyakit ini adalah tidak dapat memproduksi urine lebih dari 100 mililiter dalam 24 jam.
Polyuria adalah penyadimana eksresi urine yang besar dalam periode tertentu. Penyebabnya adalah pada medula ginjal. Gejala penyakit ini adalah banyaknya melakukan eksresi.
4.2 Saran
Penulis adalah mahasiswa yang masih aktif mohon dorongan dan kritikan bagi pembaca untuk membangun kami agar lebih baik kedepannya serta makalah ini mudah mudahan dapat menambah cakrawala ilmu bagi pembaca.


DAFTAR PUSTAKA
1.    Davey P. Medicine at a Glance: Polyuria and Oligouria. Oxford: Blackwell Publishing; 2004. P.48-9
2.    Diabetes Mellitus and Polyuria. Diunduh dari http://courses.washington.edu/conj/bess/polyuria/polyuria.htm. Diakses 4 Oktober 2011.
3.    Sherwood L. Human Physiology: The Blood Vessel and Blood Pressure, The Urinary System. 7thed. Philadelphia: Brooks/Cole Cengage Learning. p. 376, 381-2, 531.
4.    Kumar, Abbas, Fausto, Mitchell. Robbins Basic Pathology: The Endocrine System. Philadelphia: Saunders Elsevier; 2007. p. 785

1 komentar:

yannicklavia mengatakan...

Caesars Rewards Casino | DrMCD
Our casino rewards 파주 출장마사지 program allows you to enjoy the 제주 출장안마 best gaming and 김포 출장마사지 bonuses at any of our games. Welcome Bonus: Deposit $10 구미 출장샵 & Get $1000 Deposit 충청북도 출장샵 Bonus.

Posting Komentar